Sabtu, 17 September 2011

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: CONTOH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS)

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: CONTOH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS): BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah menetapkan UU system pendidik...

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: CONTOH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS)

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: CONTOH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS): BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah menetapkan UU system pendidik...

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: FOWERFUL TEACHER EDUCATION

YAYASAN CHANDRA ARIA MANGGALA: FOWERFUL TEACHER EDUCATION: BAB 9 MEMPERSIAPKAN GURU UNTUK MENCAPAI SEMUA MURID A. Pendahuluan Seorang guru harus belajar banyak hal tentang menyesuaikan pengajara...

Sabtu, 10 September 2011

pentas kreasi & seni 2011

Penelitian Tindakan Kelas

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD NEGERI 1 CIKATOMAS U. WAHYUDIN,S.PdI NIP : 19590408 198206 1 004 UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILOGRANG SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CIKATOMAS Alamat : Kp. Cikatomas Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten 42393 2008 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berkaitan dengan belajar yang efektif yaitu berkaitran dengan aktifitas siswa dalam belajar. Agar siswa belajarnya efektif, maka perlu ada bimbingan dari guru agar siswa tidak mengalami kesulitan dalm mengikuti proses pembelajaran. Disamping itu dalam kegiatan belajar perlu dikondisikan agar suasana belajar dalam keadaan aman dan nyaman bagi siswa. Dan yang tak kalah pentingnya agar belajar lebih efektif yaitu menentukan strategi belajar yang tepat dan menentukan metode belajar yang tepat pula. Strategi belajar yaitu bagaimana siswa dalam melakukan pembelajaran dapat menentukan kapan waktunya belajar yang baik, kesiapan kondisi jasmani dan rohani, membagi waktu yang tepat dan cara membaca buku yang baik. Sedangkan mengajar yaitu membimbing siswa agar mengalami proses belajar (Slameto, 1997:94). Dalam kegiatan mengajar peran guru lebih dominan, sedangkan pada kegiatan belajar peran siswa lebih dominan. Agar dalam kegiatan belajar mengajar lebih efektif, maka bagaimana peran guru agar kegiatan siswa dapat efektif. Rendahnya Hasil siswa ini dialami pula oleh siswa dan siswi SD Negeri 1 Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten.Bahwa setiap ulangan harian yang telah dilaksanakan hanya sekitar 20 s/d 30 % saja siswa yang mendapat nilai diatas 60 ( ini sesuai dengan Standar Keberhasilan Belajar Minimal yang ditetapkan di SDN 1 Cikatomas ),dengan demikian ini menunjukan bahwa 70 % s/d 80 % saja siswa yang mengalami belajar yang belum tuntas atau masih dibawah nilai 60. Belajar dikatakan tuntas dalam Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) bila siswa telah mencapai Aktifitas hasil Belajar atau nilai dengan skor ≥ 65 sedangkan berdasarkan aspek ketuntasan belajar secara klasikal ketuntasan belajar tercapai yaitu ≥ 85 % memperoleh skor ≥ 65 dari skor total dengan demikian jika dilihat dari ketuntasan belajarpun hasilnya masih rendah. Alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya nilai Pendidikan Agama Islam di SD 1 Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak adalah : 1. Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning ) 2. Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning ) 3. Siswa masih takut bertanya karena guru lebih dominan menggunakan Metoda ceramah Melihat alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya Hasil siswa Kelas V dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini bahwa secara garis besar adalah belajarnya belum bermakna, padahal kebermaknaan belajar pada siswa dituntut dalam KBK, Kebermaknaan belajar disini maksudnya adalah bahwa siswa dalam memahami suatu materi mengetahui hal hal yang paling mendasar atau terbentuknya konsep dasar Pendidikan Agama Islam tersebut, sehingga pada saat siswa dihadapkan pada situasi permasalahan yang berbeda , siswa tersebut dapat menyelesaikannya. Hal ini sejalan dengan Ausubel ( Rus effendi, 1991,h.172 ) bahwa belajar bermakna adalah belajar untuk memahami apa yang diperolehnya itu dikaitkan dengan keadaan lain sehingga belajarnya itu lebih mengerti. B. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Perumusan masalah Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah : a. Apakah penerapan Penggunaan Alat Peraga dapat meningkatkan Aktifitas hasil Belajar Siswa ? b. Bagaimana penerapan Penggunaan Alat Peraga dapat meningkatkan Aktifitas hasil Belajar Siswa ? c. Sejauhmana penerapan Penggunaan Alat Peraga dapat meningkatkan Hasil belajar Siswa ? 2. Pemecahan Masalah Rendahnya nilai Aktifitas hasil Belajar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V SDN 1 Cikatomas dikarenakan siswa dalam belajarnya kurang bermakna oleh karena itu dalam penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan hal tersebut melalui suatu penerapan Penggunaan Alat Peraga Dalam Penggunaan Alat Peraga dimaksudkan agar siswa dapat berlatih menggunakan proses ilmiah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam merencanakan dan mengerjakan suatu Penggunaan alat peraga , Alat sederhana maupun percobaan tersebut dapat dibuat dari bahan yang ada dilingkungan sekolah atau tempat tinggal siswa. Dalam melaksanakan Penggunaan Alat Peraga beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain : berorientasi pada minat dan ketertarikan siswa, direncanakan bersama oleh guru dan siswa, memanfaatkan potensi lingkungan, dilaksanakan oleh individu atau kelompok kecil ( 2 atau 3 orang ) dan tujuan disesuaikan dengan tingkat perkembangan daya pikir siswa. Peran guru dalam pembelajaran ini lebih banyak sebagai fasilitator ( pengarah ) dan promotor ( penggerak ), ketika siswa menyelesaikan masalah, guru dapat memberikan saran atau mengajukan pertanyaan yang mengarahkan pada pemahaman siswa. Dengan menggunakan penggunaan alat peraga , maka dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep pendidikan agama islam , mengaitkan dan menerapkan konsep pendidikan agama islam serta dapat mengembangkan sejumlah keterampilan proses, terutama dalam merencanakan, melaksanakan percobaan dan mengkomunikasikan hasilnya. Dengan demikian berdasarkan uraian tersebut diatas melalui penerapan penggunaan alat peraga dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam dapat lebih efektip dan siswa lebih aktif sehingga pembelajaran menjadi bermakna. C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan Aktifitas hasil Belajar siswa melalui penerapan Penggunaan Alat Peraga pada siswa Kelas V SDN 1 Cikatomas D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat hasil penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan manfaat untuk perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran , terutama Penelitian Tindakan Kelas ini akan berarti bagi perorangan dan institusi dibawah ini : Bagi Siswa :  Siswa akan termotivasi untuk belajar dengan tahapan tahapan yang menggunakan Penggunaan Alat Peraga  Siswa akan terjalin kerjasama yang baik antar sesamanya.  Aktivitas belajar siswa lebih meningkat  Pemanfaatan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya diterapkan kepada dunia yang nyata Bagi Guru :  Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi khususnya dalam proses peningkatan kemampuan dan Hasil siswa serta aktivitas belajar siswa  Menumbuhkan budaya meneliti untuk memperbaiki /meningkat kan praktek pembelajaran.  Dapat diterapkan pada proses pembelajaran Pelajaran lain Bagi Kepala Sekolah :  Dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan Penggunaan Alat Peraga akan Menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala Sekolah , dan dapat dijadikan suatu kebijakan sekolah untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain Bagi Sekolah :  Dengan perbaikan dan peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah . BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Penggunaan Alat Peraga Penggunaan alat bantu pembelajaran atau alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting peranannya, terutama untuk membantu siswa memahami kondisi yang nyata sehingga midah mengerti terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Menurut hasil penelitian beberapa ahli pendidikan, penggunaan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa 30-50 %, dibandingkan dengan proses bealajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelejaran. Aalat peraga penting digunakan, khususnya untuk materi belajar yang bersifat abstrak atau perlu pemahaman yang mendalam. Menurut Sudirman, dkk. (1992:4) alat peraga yaitu alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, bentuknya dapat berupa gambar, sketsa, foto, model, miniatur, contoh bahan, alat atau mesin yang disederhanakan, dan lain sebagainya. Agar efektif dalam penggunaan alat peraga dalam kegiatan proses belajar mengajar, maka guru harus tepat dalam memilih alat peraga sesuai dengan tofik yang diajarkan. Disamping itu, guru harus mampu menjelaskan dengan baik dan dapat mengopersaikan alat peraga tersebut. Menurut Aristo Rohardi (2004:13), manfaat alat peraga dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efesien. B. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut Dimyati (1993:3), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif. C. Aktifitas Belajar Aktifitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Aktiftitas belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam belajar, seperti yang diungkapkan Sardiman ( 1992,h.95): ” dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas, tanpa aktifitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktifitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang Aktifitas hasil Belajar ”. Sedangkan Poerwodarminto dan Yuhana & Sukirwan ( 2005,h.12) mengatakan bahwa aktifitas adalah suatu kegiatan yang diharapkan pada suatu tujuan, dalam kegiatan ini individu telah terlebih dahulu tujuan yang akan dicapainya dan ia memang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian berdasar uraian tersebut diatas dapat disebutkan bahwa aktifitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung agar mendapatkan hasil yang oftimal. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas, karena tanpa aktifitas belajar tidak akan berlangsung dengan baik. BAB III METODE PENELITIAN A. SETTING PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten . Adapun subyek penelitian ini adalah siswa Kelas V di SD Negeri 1 Cikatomas Kecamatan Cilograng, sedangkan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, sedangkan penelitian ini berlangsung kurang lebih sampai dengan 2 bulan . B. PROSEDUR PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) , ada pun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang meliputi : a. Perencanaan ( Planning ) b. Aksi / tindakan ( Acting ) c. Observasi ( Observing ) d. Refleksi ( Reflecting ) Prosedur Pelaksanaan Penelitian ini meliputi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari Perencanaan tindakan Pengamatan, dan refleksi. Seperti pada table dibawah ini.: Siklus I Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah  Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM yaitu dengan Pembelajaran Penggunaan alat Peraga sederhana  Menentukan pokok bahasan.  Mengembangkan scenario Pembe- lajaran  Menyusun bahan ajar  Menyiapkan sumber belajar seperti buku  Mengembangkan format evaluasi  Mengembangkan format observasi pembelajaran Tindakan  Menerapkan tindakan mengacu pada scenario pembelajaran Penggunaan Alat peraga yang telah disiapkan  Melakukan evaluasi yaitu dalam bentuk tes kemampuan Pengamatan  Melakukan observasi dengan meng- gunakan format observasi Refleksi  Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari tindakan yang telah dilakukan  Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang scenario, tes kemampuan pemahaman.  Memperbaiki tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya  Evaluasi tindakan I Indikator keberhasilan siklus I  Instrumen-instrumen yang telah disiap- kan pada siklus I dapat terlaksana semua  Siswa mampu belajar dan berdiskusi dengan teman dalam membahas tugas yang diberikan  Siswa mampu belajar dalam kelompok  Hampir ≥75 % siswa mendapatkan nilai 60 pada tes kemampuan pemahaman, dan berdasarkan pengamatan siswa aktif hampir ≥70 % Siklus II Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah  Pengembangan program tindakan II Tindakan  Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan  Pengumpulan data tindakan II Refleksi  Evaluasi tindakan II Indikator keberhasilan siklus II  Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat terlaksana semua  Siswa mampu belajar mengunakan alat Peraga dengan teman dalam membahas tugas yang diberikan  Siswa mampu belajar menggunakan alat peraga secara individu  Hampir ≥75 % siswa mendapatkan nilai 60 pada tes kemampuan pemahaman, dan berdasarkan pengamatan siswa aktif hampir ≥70 % C. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA. a. Data Sumber data penelitian ini adalah siswa , sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi : o Data tes setelah siklus I dan II o Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran o Jurnal harian ( catatan harian ) o Foto b. Teknik Pengumpulan data Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes kemampuan b. 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Didalam observasi diantaranya akan melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan frekuensi dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan tugas, keberanian siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam peningkatan Aktifitas hasil Belajar siswa guru mengamati : perasaan keingintahuan, perasaan puas dan tidak puas, peningkatan jumlah, jenis dan atau mutu produk belajar yang dihasilkan siswa. b. 2. Jurnal Harian Jurnal harian dalam penelitian ini maksudnya adalah catatan harian yang merupakan alat Bantu perekam yang paling sederhana. Hal ini sejalan dengan pendapat tim pelatih PGSM ( 1999.h.57) yang menyatakan bahwa jurnal harian merupakan semacam catatan harian. Catatan harian ini akan merekam semua kegiatan dalam proses pembelajaran yang tidak terekam dalam lembaran observasi baik berupa perilaku siswa / kegiatan guru yang berlangsung dalam kelas maupun permasalahan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi langkah berikutnya, sesuai pendapat Madya ( 1994,h.35 ) bahwa catatan harian ini akan memuat observasi, perasaan, reaksi, penafsiran, refleksi, dugaan, hipotesis, dan penjelasan. b. 3. Data Tes Kemampuan Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap siklus. Tes formatif diberikan setiap berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa dengan Penggunaan Alat Peraga .dan hasilnya diharapkan dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya. b. 4. Foto Untuk merekan aspek kegiatan kelas, aktifitas siswa, dan untuk memperjelas data dari hasil observasi maka dalam penelitian ini digunakan alat perekam lainnya yaitu foto. Hal ini seperti yang dikatakan Madya ( 1994,h.39 ) bahwa foto digunakan untuk merekam peristiwa penting, serta karena daya tariknya foto dapat diacu dalam wawancara berikutnya dan diskusi tentang data. c. Analisis Data c. 1. Data Observasi. Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa yang diamati setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan rumus : A X 100 % B Dimana : A adalah Frekuensi aktivitas yang teramati B adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar observasi. c. 2. Data Jurnal Harian Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung. c. 3. Data Tes Kemampuan o Menentukan nilai setiap siswa dari hasil tes dengan pemberian nilai skala 100 o Tentukan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 o Hitung persentasi banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Siklus I, dilaksanakan pada tanggal : 17 dan 24 oktober 2007 . Siklus I dilakukan dalam 2 ( dua ) kali pertemuan. Subjek penelitian adalah Kelas V SD Negeri 1 Cikatomas , dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Setiap pertemuan, dilakukan pretes dan postes untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan. Model pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penerapan pembelajaran Metode Penggunaan Alat Peraga dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa Kelas V SD Negeri 1 Cikatomas. Penerapan pembelajaran Metode Penggunaan Alat Peraga siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dengan teman, bahkan dalam hal ini guru masih berperan untuk memberikan pengarahan atau bantuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Setelah dibuat dalam kelompok kecil, maka siswa dipersilakan untuk menjawab soal secara individu, hal ini diperlakukan untuk mengontrol kemampuan siswa secara individu. Pada gambar 1 ditampilkan setiap siswa sedang menjawab soal yang diberikan guru. Siklus II, dilaksanakan pada tangal: 31 oktober dan 7 November 2007 . Pada siklus ke II, dilakukan hal yang sama seperti kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Siklus ke II dilakukan setelah diadakan refleksi dari semua kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Pada siklus ini cenderung pada arah perbaikan proses, sehingga keterampilan menyimpulkan pada siswa terjadi peningkatan. B. Refleksi Setiap Siklus Siklus I, dilaksanakan pada tanggal : 17 dan 24 oktober 2007 . Siklus I dilakukan dalam 2 ( dua ) kali pertemuan. Setiap pertemuan, dilakukan pretest dan post tes, Aktifitas hasil Belajar siswa dalam menjawab soal, dinilai dengan rentang nilai 10 – 100. Hasil perolehan tes siswa, ditampilkan pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 : Aktifitas hasil Belajar Pada Siklus I DIAGRAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 1 Berdasarkan data dari setiap tes pada siklus I, secara umum rata-rata hasil tes menunjukkan peningkatan. sebagai berikut : pertemuan I, rata-rata pretest 22,0 dan rata-rata post test 55,5 dan pertemuan II, rata-rata pretest 27,1 dan rata-rata post test 59,1 Berdasarkan Aktifitas hasil Belajar yang ditunjukkan pada tabel 1, setiap pertemuan pada siklus I terdapat peningkatan. Dengan kata lain pada siklus ini, tindakan dilaksanakan menunjukkan perbaikan. Untuk meningkatkan Aktifitas hasil Belajar siswa, agar lebih optimal, maka tindakan dilanjutkan dengan siklus ke II. Siklus II, dilaksanakan pada tangal: 31 oktober dan 7 November 2007 . Sama seperti halnya pada siklus I, setiap pertemuan dilakukan pre test dan post test. Adapun hasil perolehan tes siswa, baik pretest maupun post test, ditampilkan pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2 : Aktifitas hasil Belajar Pada Siklus II DIAGRAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 2 Berdasarkan data dari setiap tes pada siklus II, secara umum rata-rata hasil tes menunjukkan peningkatan. sebagai berikut : pertemuan I, rata-rata pretest 28,0 dan rata-rata post test 61,4 dan pertemuan II, rata-rata pretest 30,7 dan rata-rata post test 81,3. Berdasarkan Aktifitas hasil Belajar yang ditunjukkan pada tabel 3, setiap pertemuan pada siklus II terdapat peningkatan. Dengan kata lain dari dua siklus yang dilakukan selama tindakan, menunjukkan adanya perbaikan atau peningkatan Aktifitas hasil Belajar. C. Analisis dan Pembahasan a. Kelebihan 1) Siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama di dalam jiwanya 2) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok 3) Siswa dapat mengembangkan daya berpikirnya sendiri dan daya inisiatif 4) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru. 5) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 6) Dapat mengembangkan kreatVitas siswa. b. Kekurangan 1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang melakukan pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga ataukah orang lain. 2) Khusus untuk Penelitian pada pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga , tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisifasi dengan baik. 3) Tidak mudah memberikan Pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. 4) Sering memberikan Pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga yang monoton (tak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa. Upaya peningkatan prestasi Aktifitas hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa Kelas V SD Negeri 1 Cikatomas melalui metode pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga dilakukan dengan empat siklus. Setiap siklus memuat langkah-langkah; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan diakhiri dengan refleksi. Setiap tindakan dilakukan akan diikuti dengan observasi yang akan dianalisis datanya untuk kepentingan kegiatan refleksi. Refleksi yang dimaksud bertujuan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya pada setiap siklus yang akan dilakukan dengan melihat apakah tujuan penelitian sudah tercapai atau belum. Berdasarkan hasil tes seperti yang ditampilkan pada tabel 1 dan 2 Aktifitas hasil Belajar siswa, baik secara individu maupun kelompok (klasikal) terdapat peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga secara siginifikan dapat meningkatkan Aktifitas hasil Belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa Kelas V SD Negeri 1 Cikatomas . BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data dari setiap tes pada siklus I, secara umum rata-rata hasil tes menunjukkan peningkatan. sebagai berikut : pertemuan I, rata-rata pretest 22,0 dan rata-rata post test 55,5 dan pertemuan II, rata-rata pretest 27,1 dan rata-rata post test 59,1 Berdasarkan data dari setiap tes pada siklus II, secara umum rata-rata hasil tes menunjukkan peningkatan. sebagai berikut : Pertemuan I, rata-rata pretest 28,0 dan rata-rata post test 61,4 dan pertemuan II, rata-rata pretest 30,7 dan rata-rata post test 81,3. Model pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 1 Cikatomas, hal ini terbukti dengan kemajuan tingkat belajar siswa yang ditunjukkan dengan Aktifitas hasil Belajar yang secara siginifikan meningkat tajam. B. Saran Berdasarkan hasil tindakan atau perlakuan, maka metode pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga layak dipertimbangkan untuk dipergunakan guru, terutama pada pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas V, khususnya di SD Negeri 1 Cikatomas . Metode pembelajaran Metode Penggunaan alat peraga , jika didesain akan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan Aktifitas hasil Belajar. Untuk itu agar hasilnya lebih optimal, diperlukan langkah-langkah yang lebih kreatif lagi. DAFTAR PUSTAKA. Dikdasmen ( 2003 ) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Direktorat Jenderal pendidikan dasar dan mengengah, direktorat tenaga kependidikan. Dikdasmen ( 2003 ) Pembelajaran remedial. Jakarta, Direktorat Jenderal pendidikan dasar dan mengengah, direktorat tenaga kependidikan. Dikdasmen ( 2003 ) Evaluasi pembelajaran. Jakarta, Direktorat Jenderal pendidikan dasar dan mengengah, direktorat tenaga kependidikan. Madya, S ( 1994 ) Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga penelitian IKIP Yogyakarta Depdiknas ( 2006 ) Dirjen PMPTK materi TOT pada kegiatan pelatihan PTK dan penulisan laporan penelitian sebagai karya tulis ilmiah dalam pengembangan kegiatan profesi guru, Jakarta akhir agustus 2000 JADUAL PENELITIAN No Kegiatan BULAN OKTOBER Minggu Ke NOVEMBER Minggu Ke MARET Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Menyusun Instrumen x 2 Menyusun Skenario pembelajaran x 3 Konsultasi x 4 Pelaksanaan: a. Menyiapkan Kelas dan Alat x x b. Melaksanakan Tindakan siklus I x Konsultasi X c. Melaksanakan Tindakan siklus II X 5 Penyusunan Laporan x x x X x x x x x x Konsultasi x 6 Penulisan laporan x x BIODATA 1. Data Pribadi : N a m a : U. WAHYUDIN,S.PdI NIP. : 19590408 198206 1 004 Tempat, tgl lahir : Lebak, 8 APRIL 1959 Pendidikan : S -1 Pekerjaan : PNS Jabatan : Guru Agama Unit Kerja : SDN 1 Cikatomas Alamat Kantor : UPT Pendidikan Cilograng - Lebak Telepon/Faks : 08179981600 Alamat Rumah : cikatomas Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Cilograng 14 April 2008 U. WAHYUDIN,S.PdI NIP. 19590408 198206 1 004

Penelitian Tindakan Sekolah

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari berbagai subsistem yang sinergis dalam poses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan proses pendidikan adalah aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar, mendidik dan melatih. Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila guru dapat merencanakan dan melaksanakan RPP dengan baik Kenyataan terbalik berdasarkan hasil supervisi ternyata guru masih dominan menggunakan pengelolaan pembelajaran berdasarkan pola lama dan masih dominan menggunakan pengelolaan pembelajaran berdasarkan yang tidak sesuai karakteristik siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang menyebabkan guru belum mampu melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan tepat karena kemampuan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) belum optimal, bahkan ada yang tidak membuat. Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 2 Cikamunding yang beralamat di kampung Cileungsir Desa Cilograng Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa terpencil,dengan mempunyai 6 orang PNS dan 4 orang Sukwan karena daerah ini termasuk kategori SD terpencil maka pada standar proses terutama pada pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih belum maksimal. RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran ) adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran karena tanpa rencana yang baik maka mustahil akan dihasilkan keluaran ( output ) yang baik. Hal ini sesuai dengan hasil laporan evaluasi diri sekolah pada tanggal 18 Oktober 2010 yang kami anggap sebagai prasiklus. Kesimpulannya hasil belajar yang rendah adalah karena perencanaan yaitu pada pembuatan RPP masih belum optimal dan menjadi pedoman dalam pembelajaran Berdasarkan masalah inilah kemudian dilakukan penelitian tindakan sekolah ( PTS ) B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan hal tersebut, ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, dan laporan Evaluasi diri sekolah pada tanggal 18 Oktober 2010 adalah sebagai-berikut : 1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat 3. Siswa tidak mau bertanya tentang hal yang kurang dipahami. 4. Aktifitas siswa tidak aktif 5. Hasil evaluasi tidak mencapai target yang diharapkan di bawah KKM 6. Tenaga pendidik masih ada yang baru mengenyam tingkat SLTA. 7. Lemahnya perencanaan ( terutama dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) 8. Penguasaan guru terhadap pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengadopsi dari produk orang lain 9. Hanya sekitar 20 % saja dari guru yang ada yang melengkapi RPP nya dengan Soal, Kunci jawaban dan pedoman penskoran ( dalam CD , Soft Copy yang diedarkan rata rata tidak ada hal tersebut ) 10. Sebahagian guru menganggap bahwa RPP hanya menjadi beban saja dan tidak mempengaruhi hasil belajar siswa C. PEMBATASAN MASALAH Melihat identifikasi masalah yang melatarbelakangi rendahnya Hasil siswa adalah belajarnya belum bermakna dan masalah tersebut dapat di jelaskan secara umum adalah sebagai berikut :Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning ),Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning ) . Dan pembatasan masalah adalah menitik beratkan pada kurang mampunya guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) , maka dilaksanakan pembinaan yang berkelanjutan dan terprogram untuk peningkatan hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam. D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan diatas maka perumusan masalah nya adalah : a. Apakah Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? b. Bagaimana Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? c. Sejauhmana Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? E. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui Apakah Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? b. Mengetahui Bagaimana Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? c. Mengetahui Sejauhmana Observasi kelas dapat memotivasi guru dalam pengembangan Rencana pelaksanaan Pembelajaran kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng ? F. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi Sekolah kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dian menjadi bahan pertimbangan Sekolah untuk memperbaiki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di dalam manajemen Sekolah. Bagi penulis, diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui perbandingan Tugas Fungsi Kepala Sekolah dengan kenyataan dan praktik yang terjadi di Sekolah, serta untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Manfaat hasil penelitian ini akan memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran , bagi perorangan dan institusi dibawah ini : Bagi Siswa : • Aktivitas belajar siswa lebih meningkat • Hasil belajar siswa meningkat Bagi Guru : • Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pengembangan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) • Menumbuhkan budaya perencanaan dengan pengembangan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) Bagi Kepala Sekolah : • Dengan Observasi Kelas akan Menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala Sekolah dan guru dalam pengembangan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) dan signifikan terhadap peningkatan Hasil belajar siswa Bagi Sekolah : Dengan penelitian secara berkesinambungan akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah . BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN. A.1. DESKRIPSI KONDISI SEKOLAH Sekolah ini termasuk sekolah terpencil dan jauh dari ibu kota kecamatan cilograng berdiri tahun 1982 dengan nama SD Inpres cileungsir , yang kemudian berubah nama menjadi SDN Cikamunding 2 dan sekarang menjadi SDN 2 Cikamunding sampai dengan sekarang dipimpin oleh Kepala sekolah yang bernama Jamroni.kelahiran Bantul Yogyakarta 58 tahun yang lalu , seluruh murid yang berjumlah 123 orang hanya berasal dari satu kampung saja yaitu kampung cileunsir desa Cikamunding kecamatan cilograng. Dengan hanya 1 orang guru yang berpendidikan S.1 dan 9 0rang adalah D.2 dan SLTA terutama dari sukwan , Sekolah Dasar Negeri 2 cikamunding adalah satu sekolah yang selalu mencoba berinovasi dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki, meskipun dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengunakan yang didapat dari beli atau copy paste dari produk yang sudah ada, ini karena latar belakang pendidikan,dan kurangnya diklat atau pelatihan tentang hal itu. A.2. PENGERTIAN OBSERVASI KELAS. Observasi Kelas yang dilakukan kepala sekolah antara lain adalah sebagai berikut. 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan 2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. 3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa. 4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa. 5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran. 6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran. Kompetensi Observasi Kelas intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas adalah guru dalam melaksanakan pro¬ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Maka dengan Observasi Kelas ini dapat membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran Observasi Kelas adalah guru dalam melaksanakan pro¬ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, terutama dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. A.3. PENGERTIAN HASIL BELAJAR Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut Dimyati (1993:3), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif terutama lebih bertitik tolak pada perencanaan. B. USULAN USULAN TENTANG PENYELESAIAN MASALAH / MENGHADAPI TANTANGAN / MELAKUKAN INOVASI Usulan usulan pemecahan masalah yang dapat kami usulkan adalah sebagaiberikut : 1. Dilakukan pembinaan melalui observasi kelas terutama pada pengembangan RPP kelas IV mata pelajaran IPA 2. Untuk kelas dan mata pelajaran yang lain akan dilaksanakan kemudian , dan sebagaimana teori * nutu * bahwa meskipun satu yang dibina namun dalam kegiatan dan penerapannya semua guru tergesek/ termotivasi untuk ikut serta mengembangkan RPP. 3. Usulan pembinaan secara menyeluruh melalui kegiatan KKG . 4. Mengusulkan blockgrand kegiatan KKG atau Gugus untuk materi pengembangan RPP Prioritas Usulan pemecahan masalah ini akan dilakukan dengan pembinaan melalui pembinaan dan Observasi Kelas berkesinambungan , untuk pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran IPA Kelas IV. BAB III. METODE PENELITIAN A. Pentahapan Penelitian tindakan NO URAIAN OKTOBER-NOVEMBER MINGGU KE II III IV V I 1 Penyusunan Proposal V 2 Persiapan penelitian V 3 Siklus 1 a. Perencanaan b. Tindakan dan evaluasi c. Observasi d. Refleksi V 4 Pelaksanaan pembinaan V V V 5 Siklus 2 a. Perencanaan b. Tindakan dan evaluasi c. Observasi d. Refleksi V 6 Tabulasi dan analisa data V V V 7 Penyusunan draft hasil penelitian V 8 Penyusunan laporan hasil penelitian V 9 Penyajian laporan V B. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Provinsi Banten . dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan dengan 2 kali pertemuan , yaitu siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 25 dan 27 Oktober 2010 sedangkan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 November 2010 Berikut ini jadwal pelaksanaan tiap siklus NO SIKLUS HARI / TANGGAL PEMBINAAN 1 SIKUS 1 Senin , 25 Oktober 2010 RPP IPA ( Ilmu pengetahuan Alam ) kelas IV 2 SIKLUS 1 Rabu , 27 oktober 2010 RPP IPA ( Ilmu pengetahuan Alam ) kelas IV 3 SIKLUS 2 Senin, 1November 2010 RPP IPA ( Ilmu pengetahuan Alam ) kelas IV 4 SIKLUS 2 Rabu , 3 November 2010 RPP IPA ( Ilmu pengetahuan Alam ) kelas IV C. Subyek penelitian Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 2 Cikamunding kecamatan cilograng kabupaten lebak D. Rancangan Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) , ada pun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian PTS ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang meliputi : a. Perencanaan ( Planning ) b. Aksi / tindakan ( Acting ) c. Observasi ( Observing ) d. Refleksi ( Reflecting ) E. Teknik Pengumpulan data b. Data Sumber data penelitian ini adalah guru , sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang didapatkan dari hasil supervise dan observasi dan wawancara antara guru, kepala sekolah dan pengawas wilayah bina SDN 2 cikamunding yang meliputi : • Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil Siswa setelah siklus I , II • Hasil observasi terhadap RPP • Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran • Data Nilai hasil belajar siswa c. Teknik Pengumpulan data Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes kemampuan b. 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas Guru selama pembelajaran berlangsung. Didalam observasi diantaranya akan melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan frekuensi dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan tugas, keberanian siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam peningkatan Aktifitas hasil Belajar siswa guru mengamati : perasaan keingintahuan, perasaan puas dan tidak puas, peningkatan jumlah, jenis dan atau mutu produk belajar yang dihasilkan siswa. Membandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari guru tersebut. b. 2. Data Tes Kemampuan Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap siklus. Tes formatif diberikan setiap berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa dengan Penggunaan Mengembangkan RPP .dan hasilnya diharapkan dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya. F. Teknik Analisis Data 1. Data Observasi. Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa yang diamati setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan rumus : A X 100 % B Dimana : A adalah Frekuensi aktivitas yang teramati B adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar observasi. 2. Data Jurnal Harian Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung. 3. Data Tes Kemampuan o Menentukan nilai dengan pemberian nilai skala 100 o Instrumen Supervisi dan Observasi kelas BAB. IV SIKLUS TINDAKAN A. HASIL PENELITIAN Siklus dalam PTS yang dilaksanakan di SDN 2 cikamunding ini meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut. Siklus I Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah  Merencanakan penelitian dengan menggunakan Observasi Kelas  Mengembangkan RPP  Mengembangkan format Instrument penilaian RPP Tindakan  Menerapkan tindakan mengacu pada Observasi Kelas yang telah disiapkan  Melakukan penilaian kemampuan guru dalam pembuatan RPP  Melakukan penilaian kemampuan guru dalam strategi pembelajaran Pengamatan  Melakukan observasi dengan meng- gunakan format observasi Refleksi  Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari tindakan yang telah dilakukan  Melakukan pertemuan untuk membahas hasil penilaian hasil Observasi Kelas  Memperbaiki tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya  Evaluasi tindakan I Indikator keberhasilan siklus I  Instrumen-instrumen yang telah disiap- kan pada siklus I dapat terlaksana semua  Guru mampu mengembangkan RPP  Guru mendapatkan nilai ≥ C pada lembar pengamatan. Siklus II Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah  Pengembangan program tindakan II Tindakan  Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan  Pengumpulan data tindakan II Refleksi  Evaluasi tindakan II Indikator keberhasilan siklus II  Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat terlaksana semua  Guru mampu melaksanakan tugas yang diberikan dan dapat menerapkan dalam pembuatan RPP  Melalui pengamatan Guru dapat mengembangkan RPP  Hasil pengamatan, guru mendapat nilai ≥ B Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Provinsi Banten . dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan dengan 2 kali pertemuan , yaitu siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 25 dan 27 Oktober 2010 sedangkan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 November 2010 Peningkatan hasil pengamatan dari siklus siklus tersebut dapat di lihat dari table seperti tersebut dibawah ini : Tabel 1 LEMBAR PENGAMATAN PRASIKLUS Nama SDN : SDN 2 CIKAMUNDING Status Akreditasi : - Nama Guru : HERDI Kelas/ Semester : IV Mata Pelajaran : IPA Tanggal : 18 Oktober 2010 No. ASPEK YANG DIAMATI Jawaban Nilai Ket. Ada Tidak ada A B C D E Lkp T Lkp 5 4 3 2 1 A. Menyusun RPP? 1 Identitas mata pelajaran V 5 2 Standar kompetensi V 5 3 Kompetensi Dasar V 5 4 Indikator pencapaian kompetensi V 2 5 Tujuan Pembelajaran V 2 6 Materi Ajar V 4 7 Alokasi Waktu V 4 8 Metode Pembelajaran V 2 9 Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan V 3 b) Inti V 3 c) Penutup V 3 10 Penilaian Hasil Belajar V 1 11 Sumber Belajar V 4 JUMLAH 15 12 9 6 1 43 Nilai Akhir : Kepala Sekolah Jumlah Nilai = 43 3,31 Jumlah Komponen 13 Kesimpulan : JAMRONI NIP :195301241976041001 Table 2 LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 1 Nama SDN : SDN 2 CIKAMUNDING Status Akreditasi : - Nama Guru : HERDI Kelas/ Semester : IV Mata Pelajaran : IPA Tanggal : 25 Oktober 2010 No. ASPEK YANG DIAMATI Jawaban Nilai Ket. Ada Tidak ada A B C D E Lkp T Lkp 5 4 3 2 1 A. Menyusun RPP? 1 Identitas mata pelajaran V 5 2 Standar kompetensi V 5 3 Kompetensi Dasar V 5 4 Indikator pencapaian kompetensi V 3 5 Tujuan Pembelajaran V 3 6 Materi Ajar V 4 7 Alokasi Waktu V 4 8 Metode Pembelajaran V 2 9 Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan V 3 b) Inti V 3 c) Penutup V 3 10 Penilaian Hasil Belajar V 2 11 Sumber Belajar V 4 JUMLAH 15 12 15 4 0 46 Nilai Akhir : Kepala Sekolah Jumlah Nilai = 46 3,54 Jumlah Komponen 13 Kesimpulan : JAMRONI NIP :195301241976041001 Table 3 LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 2 Nama SDN : SDN 2 CIKAMUNDING Status Akreditasi : - Nama Guru : HERDI Kelas/ Semester : IV Mata Pelajaran : IPA Tanggal : 27 Oktober 2010 No. ASPEK YANG DIAMATI Jawaban Nilai Ket. Ada Tidak ada A B C D E Lkp T Lkp 5 4 3 2 1 A. Menyusun RPP? 1 Identitas mata pelajaran V 5 2 Standar kompetensi V 5 3 Kompetensi Dasar V 5 4 Indikator pencapaian kompetensi V 3 5 Tujuan Pembelajaran V 3 6 Materi Ajar V 5 7 Alokasi Waktu V 5 8 Metode Pembelajaran V 3 9 Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan V 3 b) Inti V 3 c) Penutup V 3 10 Penilaian Hasil Belajar V 2 11 Sumber Belajar V 3 JUMLAH 25 0 21 2 0 48 Nilai Akhir : Kepala Sekolah Jumlah Nilai = 48 3,69 Jumlah Komponen 13 Kesimpulan : JAMRONI NIP :195301241976041001 Table 4 LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 1 Nama SDN : SDN 2 CIKAMUNDING Status Akreditasi : - Nama Guru : HERDI Kelas/ Semester : IV Mata Pelajaran : IPA Tanggal : 1 November 2010 No. ASPEK YANG DIAMATI Jawaban Nilai Ket. Ada Tidak ada A B C D E Lkp T Lkp 5 4 3 2 1 A. Menyusun RPP? 1 Identitas mata pelajaran V 5 2 Standar kompetensi V 5 3 Kompetensi Dasar V 5 4 Indikator pencapaian kompetensi V 4 5 Tujuan Pembelajaran V 4 6 Materi Ajar V 5 7 Alokasi Waktu V 5 8 Metode Pembelajaran V 3 9 Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan V 4 b) Inti V 4 c) Penutup V 4 10 Penilaian Hasil Belajar V 3 11 Sumber Belajar V 3 JUMLAH 25 20 9 0 0 54 Nilai Akhir : Kepala Sekolah Jumlah Nilai = 54 4,15 Jumlah Komponen 13 Kesimpulan : JAMRONI NIP :195301241976041001 Table 5 LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 2 Nama SDN : SDN 2 CIKAMUNDING Status Akreditasi : - Nama Guru : HERDI Kelas/ Semester : IV Mata Pelajaran : IPA Tanggal : 3 November 2010 No. ASPEK YANG DIAMATI Jawaban Nilai Ket. Ada Tidak ada A B C D E Lkp T Lkp 5 4 3 2 1 A. Menyusun RPP? 1 Identitas mata pelajaran V 5 2 Standar kompetensi V 5 3 Kompetensi Dasar V 5 4 Indikator pencapaian kompetensi V 4 5 Tujuan Pembelajaran V 4 6 Materi Ajar V 5 7 Alokasi Waktu V 5 8 Metode Pembelajaran V 3 9 Kegiatan Pembelajaran a) Pendahuluan V 4 b) Inti V 4 c) Penutup V 4 10 Penilaian Hasil Belajar V 3 11 Sumber Belajar V 4 JUMLAH 25 24 6 0 0 55 Nilai Akhir : Kepala Sekolah Jumlah Nilai = 55 4,23 Jumlah Komponen 13 Kesimpulan : JAMRONI NIP :195301241976041001 A. PEMBAHASAN A.1. PRASIKLUS. Prasiklus adalah data kemampuan guru hasil laporan EDS yang dilaksanakan tanggal 18 Oktober 2010 dan dengan melihat lembar pengamatan yaitu : 1. Hasil pengamatan dari kegiatan ini memperoleh score rata rata :3,31 katagori C 2. RPP yang telah dibuat oleh guru ternyata hanya mengulang ( copy paste ) dari RPP tahun sebelumnya, 3. Indikator , tujuan dan metoda pembelajaran masih belum sesuai dengan yang dilaksanakan. 4. Pada RPP tidak ada Soal , kunci Jawaban dan Score penilaian. 5. Sesuai kesepakatan dengan Guru dilaksanakan PTS. A.2. SIKLUS 1 Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2010 dan 27 Oktober 2010 dalam 2 kali pertemuan. 1. Pertemuan pertama tanggal 25 oktober 2010 , a) Pada pertemuan ini guru mengembangkan RPP dengan mengkoreksi RPP yang telah ada ( hasil copy paste ) dengan coretan coretan perbaikan memakai pensil 2B yang gunanya untuk melihat sampai sejauh mana guru tersebut memahami dalam pengembangan RPP, b) Perbaikan yang terlihat adalah dengan adanya penambahan soal postes kunci jawaban dan cara penilaian c) Hasil pengamatan pada proses ini mendapat nilai rata rata : 3,54 dengan katagori C d) Diadakan pembahasan bersama Dewan Guru untuk memberikan masukan masukan terhadap pelaksanaan PTS ini. e) Dilaksanakan tindak lanjut ke pertemuan ke 2 pada siklus ini. 2. Pertemuan kedua tanggal 27 oktober 2010 , a) Pada pertemuan ini guru masih mengembangkan RPP dengan mengkoreksi RPP yang telah ada ( hasil copy paste ) dengan coretan coretan perbaikan memakai pensil 2B yang gunanya untuk melihat sampai sejauh mana guru tersebut memahami dalam pengembangan RPP, b) Perbaikan yang terlihat adalah dengan adanya penambahan soal postes kunci jawaban dan cara penilaian . c) Diadakan pembahasan bersama Dewan Guru untuk memberikan masukan masukan terhadap pelaksanaan PTS ini. d) Guru dimotivasi agar dalam pelasanaan siklus selanjutnya sudah mengembangkan RPP hasil pemikiran sendiri. e) Berdasarkan kesepakatan dengan guru dan pengawas wilayah bina , maka oleh karena peningkatan hasil penilaian hanya mencapai 3,69 dengan rata rata kategori cukup maka penelitian dilanjutkan ke siklus 2 A.3. SIKLUS 2 Pada siklus ke dua yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu tanggal 1 November 2010 dan 3 oktober 2010. 1. Pertemuan pertama siklus ini yang dilaksanakan tanggal 1 November 2010 a) guru sudah punya pengalaman untuk membuat langsung RPP dan mengembangkannya sesuai dengan kemampuan. b) Terdapat peningkatan dalam pembuatan soal , kunci jawaban dan penilaian hanya terlalu banyak dan menyita waktu. c) Ada peningkatan penyesuaian indicator, tujuan dan metoda dengan soal yang dibuat d) Diadakan pembahasan bersama Dewan Guru untuk memberikan masukan masukan terhadap pelaksanaan PTS ini. e) Berdasarkan kesepakatan dengan guru dan pengawas wilayah bina , maka oleh karena peningkatan hasil penilaian hanya mencapai 4,15 dengan rata rata kategori cukup maka penelitian dilanjutkan ke pertemuan ke 2 siklus 2 2. Pertemuan kedua siklus ini yang dilaksanakan tanggal 3 November 2010 a) Guru sudah punya pengalaman untuk membuat langsung RPP dan mengembangkannya sesuai dengan kemampuan. b) Terdapat peningkatan dalam pembuatan soal , kunci jawaban dan penilaian . c) Ada peningkatan penyesuaian indicator, tujuan dan metoda dengan soal yang dibuat d) Diadakan pembahasan bersama Dewan Guru untuk memberikan masukan masukan terhadap pelaksanaan PTS ini. e) Berdasarkan kesepakatan dengan guru dan pengawas wilayah bina , maka oleh karena peningkatan hasil penilaian telah mencapai 4,23 dengan rata rata kategori Baik maka penelitian dianggap tuntas f) Diadakan pembinaan secara kontinyu untuk guru tersebut dan guru yang lain. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah diatas hasil pengamatan pada siklus pertama dan siklus ke 2 mengalami peningkatan yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan bahwa melalui observasi Kelas terdapat peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah diatas hasil pengamatan pada siklus pertama dan siklus ke 2 mengalami peningkatan yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan bahwa melalui observasi Kelas terdapat peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP di SDN 2 Cikamunding Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak B. Saran. Melalui pengamatan / observasi Kelas dapat menyelesaikan masalah guru tentang pengembangan RPP , dan penelitian ini jika dilaksanakan dengan kontinu , berkesinambungan dan dilaksanakan lebih kreatif lagi akan lebih dapat menyelesaikan semua masalah pada pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA PMPTK Kemendiknas (2010) Penelitian Tindakan Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan. PMPTK Kemendiknas (2010) Manajemen Berbasis Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan. PMPTK Kemendiknas (2010) Observasi Kelas , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan. PMPTK Kemendiknas (2010) Kepemimpinan Pembelajaran , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan. PMPTK Kemendiknas (2010) Evaluasi Diri sekolah , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan. PMPTK Kemendiknas (2010) Kewirausahaan , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.